Disnaker Batam Sayangkan Laka Kerja PT Nigi

Kadis Naker Pemko Batam, Rudi Syakirti. Foto : internet

Bataminfo.co.id, Batam – Dinas Tenaga Kerja Kota Batam menyayangkan adanya insiden laka kerja yang mengakibatkan satu pekerja meninggal dunia di PT National Industrial Gases Indonesia (NIGI) di Kawasan Bintang Industri II Tanjung Uncang, Kecamatan Batu Aji, Kota Batam.

“Tentunya sangat disayangkan adanya peristiwa itu terjadi, harusnya keselamatan diutamakan dan laka kerja dapat dicegah” kata Kepala Disnaker Kota Batam, Rudi Sakyakirti, Sabtu (9/5/2020).

Ia mengatakan, dalam kasus ini pengawasan dan penindakan ada di ranah Disnaker Kepri. Kendati demikian, perusahaan dinilai harusnya mampu meningkatkan safety (keamanan) untuk pekerja.

BACA JUGA:   Luar Biasa Walau Hujan Tim Covid Pemko Batam Tetap RDT Pedagang Pasar Mega Legenda

Selain itu ia meminta agar pihak perusahaan memastikan telah memenuhi semua hak-hak para korban dalam insiden ini.

“Safetynya dipertanyakan juga itu. Dan perusahaan tentunya harus memenuhi hak-hak korban,” kata Rudi.

Sebelumnya diberitakan, Kapolresta Barelang, AKBP Purwadi Wahyu Anggoro mengatakan, pihaknya masih menyelidiki kasus yang menewaskan satu pekerja tewas dan tiga pekerja terluka ini.

Petugas masih memeriksa saksi-saksi dan menunggu hasil uji laboratorium sebagai landasan apakah ada unsur kelalaian dan siapa yang akan ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ini.

BACA JUGA:   Perkuat Kaderisasi, PMKRI Gelar MPAB di Batam

“Belum ada yang ditetapkan sebagai tersangka, masih menunggu hasil uji lab,” kata AKBP Purwadi Wahyu, Jum’at (8/5/2020).

Satu pekerja tewas dan tiga lainnya terluka dalam ledakan yang terjadi pada Selasa (5/5/2020) siang kemarin itu, disebut-sebut bersumber dari tumpukan silinder tabung CO2 di area workshop maintenance.

Humas RSUD Embung Fatimah Batam, Novita membenarkan kalau ada empat korban pekerja PT NIGI yang ditangani oleh pihaknya.

BACA JUGA:   Silaturahmi Kalam Batam, Dukung Rudi di Pilkada 2020

“Satu meninggal, satu dirawat, dan dua sudah pulang setelah mendapatkan perawatan di Instalasi Gawat Darurat (IGD), kata Novita saat dihubungi.

Korban yang meninggal berinisial FYS, sementara untuk korban yang masih dirawat berinisial MW. Saat ini kondisinya tergolong stabil setelah menjalani operasi.

“Saat ini pasien kondisi stabil stlh operasi ada patah tulang di bagian tangannya,” tutupnya. (nio)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *