Kepri  

Mengenal Dirkrimum Polda Kepri, Kombes Pol Arie Dharmanto : Dilirik IOM Atas Pengungkapan TPPO

Direktur Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Kepri, Kombes Pol Arie Dharmanto. Foto : sah/BI

Arie Dharmanto, S.Sos., S.IK, menjabat sebagai Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Kepri sejak 23 Desember 2019. Ia menggantikan pendahulunya Kombes Pol Hernowo Yulianto yang diangkat dalam jabatan baru sebagai Kasubdit I Dittipidkor Bareskrim Polri.

Osias De – Batam

Kombes Pol Arie Dharmanto yang ditemui diruang kerjanya belum lama ini, menceritakan awal mula memulai karirnya di Kepolisian. Setelah menyelesaikan pendidikannya di Akademi Kepolisian pada tahun 1997, Arie yang saat itu menyandang pangkat Inspektur Polisi Dua (Ipda) langsung ditugaskan di Aceh. Disana, Arie menjabat sebagai Kasat Reskrim Aceh Tenggara dari tahun 1998-2001 atau di masa transisi pemerintahan dari orde baru ke reformasi. Arie merupakan Kasat Reskrim termuda pada masa itu.

BACA JUGA:   17 Desember 2021, Kepri Sumbang 70 Kasus Aktif Covid-19, Tertinggi di Indonesia

“Pengalaman di Aceh pengalaman yang tidak terlupakan, kita disana menjadi seorang pejuang supaya tanah Aceh tidak keluar dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” ujar Arie.

Setelah beberapa tahun bertugas di Aceh, alumni Akpol 1997 ini pun ditarik ke Bareskrim Polri. Di Mabes Polri, Arie pun banyak berkecimpung dibagian reserse. Ia juga termasuk dalam tim pembebasan sandera anak buah kapal (ABK) oleh kelompok Abu Sayyaf, kasus perbudakan di pulau Benjina Thailand dan beberapa kasus lainnya.

“Saya juga ikut tergabung dalam satgas mafia hukum bersama instansi terkait lainnya. Salah satu kasus yang saya ikut menangani yaitu pengungkapan kasus Gayus,” ucap Arie.

Kariernya makin moncer, Arie berhasil mengungkap prostitusi online yang melibatkan artis Nikita Mirzani dan Puty Revita. Di Bulan April 2016 dia juga mengungkap penjualan ginjal di RSCM, dan perdagangan orang keluar negeri secara ilegal dengan modus TKI. Kemudian berhasil mengungkap pembunuhan terhadap bayi atau dikenal dengan sebutan Aborsi.

BACA JUGA:   Cegah Warga Tertipu Investasi Bodong, ini Himbauan dari Dirkrimum Polda Kepri

Sedangkan selama bertugas di Polda Kepri, dibawah kepemimpinan pria kelahiran Jakarta, 03-10-1973, Ditreskrimum Polda Kepri juga berhasil mengungkap kasus-kasus besar diantaranya, pengungkapan kasus perbudakan ABK WNI di Kapal berbendera Tiongkok, penipuan dan penggelapan atau investasi bodong senilai Rp 1,2 miliar. Kemudian, kasus pidana umum lainnya.

Di tahun 2020 ini, Arie Dharmanto juga menorehkan prestasi yaitu masuk dalam nominasi penerima penghargaan internasional terkait pegiat anti-perdagangan orang atau Human Trafficking Amerika Serikat.

BACA JUGA:   Gubernur Ansar Ajak Kadin Bersama Pulihkan Ekonomi Kepri

Ajang bergengsi yang diselenggarakan oleh Internasional Organization for Migration (IOM) memasukkan nama Arie dalam nominasi kategori Trafficking in Persons (TIP) Report Hero Acting to End Modern Slavery Award tahun 2020.

Tak hanya itu, dibawah kepemimpinan pria yang hobi Off Road dan memelihara hewan ini, Ditreskrimum Polda Kepri juga mendapatkan penghargaan dari Gubernur Kepri atas prestasinya yang berhasil mengungkap kasus perdagangan dan perbudakan manusia diatas kapal Tiongkok. Penghargaan tersebut diberikan tepat pada peringatan hari ulang tahun ke 74 Bhayangkara.

“Ini kerja bakti, apa yang saya kerjakan ini sesuai dengan bidang saya, atas kemanusian dan hati nurani,” imbuh ayah dari empat orang anak ini. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *