Monumen Bahasa Indonesia Akan Didirikan di Pulau Penyengat

Keterangan Foto: Gubernur Kepri saat bersama Wakil Presiden Republik Indonesia, dok: (Tim/Bi)

Bataminfo.co.id, Tanjungpinang – Gubernur Kepulauan Riau H. Ansar Ahmad memanfaatkan momentum kunjungan kerja Wakil Presiden RI K.H. Ma’ruf Amin ke Tanjungpinang untuk menarik lebih banyak anggaran pemerintah pusat ke Kepri, Pada Rabu (11/09)

Dihadapan Wapres Ma’ruf Amin dan Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR Diana Kusumastuti, Gubernur Ansar memaparkan usulan rencana pembangunan Monumen Bahasa di Pulau Penyengat.

“Monumen ini sangat dibutuhkan, dikarenakan sebagai identitas dalam melestarikan budaya dan menjaga sejarah yang telah terukir” kata Gubernur Ansar disela-sela sambutannya pada peresmian Pasar Encik Puan Perak

BACA JUGA:   Sepanjang Kuartal I Tahun 2023 Bea Cukai Batam Berhasil Lakukan 253 Penindakan

Sejarah yang dimaksud Gubernur Ansar adalah perjuangan Tokoh paling mahsyur, seorang intelektual dan penulis kesultanan Riau-Lingga pada abad ke-19 yang juga salah satu Pahlawan Nasional dari Provinsi Kepulauan Riau yakni Raja Ali Haji.

“Raja Ali Haji telah berkontribusi besar dalam menyatukan bangsa melalui hadirnya Bahasa Indonesia yang cikal bakalnya melalui Gurindam 12 pada Tahun 1847 dan kitab pengetahuan Bahasa pada tahun 1858” paparnya.

BACA JUGA:   Sering Terjadi Banjir, Cak Nur Soroti Masalah Drainase dalam Pembangunan Kota Batam

Monumen yang nantinya memiliki luas lahan lebih kurang 2.000 m² ini diperkirakan memerlukan anggaran biaya lebih kurang Rp89,9 miliar.

“Rp25 miliar telah dianggarkan di tahun 2025 (APBD), sisanya lebih kurang Rp65 miliar mudah-mudahan dapat didukung oleh Bapak Wakil Presiden dan juga Kementerian PUPR. Tadi kami juga sudah diskusi juga dengan Ibu Diana” ujarnya.

BACA JUGA:   Pelayanan makan dan minum di Lapas Batam, Berikan Yang Terbaik

Gubernur Ansar pun mengutip Pidato Presiden RI ke-4 Almarhum Bapak K.H. Abdurrahman Wahid di Pekanbaru pada hari sabtu tanggal 29 april Tahun 2000 lalu.

“Yang menyatakan penghargaan dan apresiasi Republik Indonesia terhadap jasa dan perjuangan Raja Ali Haji dalam mempersatukan Bangsa dan menciptakan Bahasa Nasional yaitu Bahasa Indonesia” tutupnya. (Budi)