slot gacor
Lagi, Kapal Angkutan PMI Ilegal Karam, Sugeng Agung: Tabur Bunga Simbolkan Matinya Kinerja Aparat Penegak Hukum  - BatamInfo.co.id

Lagi, Kapal Angkutan PMI Ilegal Karam, Sugeng Agung: Tabur Bunga Simbolkan Matinya Kinerja Aparat Penegak Hukum 

Bataminfo.co.id, Batam – Sebanyak Tiga Belas Organisasi Kemanusiaan yang tergabung dalam Jaringan Safe Migran Batam menaburkan bunga sebagai wujud empati terhadap korban PMI yang karam di Perairan Nongsa, kota Batam, Kepri. Sabtu, (18/5/2022).

Organisasi tersebut diantaranya; Yayasan Embun Pelangi, Rumah Faye, Komisi Keadilan, Perdamaian & Pastoral Migran Perantau (KKPPMP), Gembala Baik, Yayasan Bina Mandiri, Yayasan Dunia Viva Wanita, Yayasan Insan Sehati Sebalai, Lintas Nusa, Libak, Puspaga Kepri, Perkata, Satgas NTT Peduli Kepri, serta Bala Keselamatan. 

Usai menaburkan bunga, Mereka menyampaikan pernyataan sikap yang diwakili oleh Sekretaris Komisi Keadilan, Perdamaian & Pastoral Migran Perantau (KKPPMP), Reinheart Simanjuntak dihadapan sejumlah awak media. Sebanyak 7 poin tersebut ditujukan kepada Pemerintah dan Aparat terkait. 

1. Memastikan semua korban dapat ditemukan dalam keadaan apapun.

2. Meminta kasus ini diusut tuntas dan serius serta menangkap pelaku yang terlibat tanpa pandang bulu.

BACA JUGA:   Tanpa Kenal Lelah, Seluruh Personel TMMD dan Warga Kavling Seraya Lakukan Pengerjaan Fisik Hingga Larut Malam

3. Tenggelamnya kapal yang membawa para PMI ilegal ini adalah peristiwa  kesekian kalinya dan terus menerus berulang dengan korban jiwa yang tidak sedikit, membuktikan bahwa pengawasan wilayah perbatasan oleh pihak terkait masih sangat lemah.

4. Mempertanyakan kinerja aparat penegak hukum khususnya aparat keamanan laut jangan “tuli dan buta”. Untuk itu perlu evaluasi yang serius 

5. Meminta pihak berwajib membongkar semua pemain penyeludup PMI secara ilegal.

6. Meminta pihak berwajib untuk memperketat penjagaan di daerah yang menjadi tempat penyeludupan PMI, secara khusus di daerah Nongsa, Batam.

7. Negara (Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, BP2MI, Kemenakertrans) harus bertanggung jawab atas peristiwa ini dan meminta untuk melakukan tindakan pencegahan yang nyata, dengan segala kemampuan sumber daya, termasuk melakukan penyadaran kepada masyarakat yang selama ini menjadi daerah asal agar peristiwa ini tidak terulang kembali. 

BACA JUGA:   Perampokan STAIN-SAR Diduga Tanpa Kejelasan, JPKP Meminta Kapolres Bintan Segera Bertindak

Sementaraitu, Koordinator Jaringan Safe Migrant Batam, Sugeng Agung Nugroho menyebutkan, peristiwa ini merupakan kali ketiga di Tahun 2022. Sugeng bahkan menduga korban PMI tersebut berangkat secara ilegal, dikarenakan melewati jalur yang tidak resmi alias pintu belakang. Sehingga, dirinya mempertanyakan terkait pengawasan dari pihak terkait. Kata dia, pihaknya juga bahkan meragukan regulasi hukum yang berlaku di Indonesia. 

“Ini sudah kali ketiga dalam Tahun ini, sejak Januarilalu. Jelas ini ilegal, karena pergerakan 30 orang ini kelihatan nyata. Sehingga, kita pernyatakan aparat keamanan kurang jeli dalam hal ini? kenapa tidak masuk dari pintu depan? ada apa dengan pintu depan? kenapa harus melewati pintu belakang? ada apa? Itu harus dibenahi! Kami melihat, peristiwa yang sudah kesekian kalinya. Hal ini menggambarkan bahwa hukum di negara ini sangat lemah,” ujarnya. 

BACA JUGA:   Polisi Ringkus Seorang Pelaku Percobaan Pencurian Mesin ATM BPR Barelang Mandiri

Sugeng bahkan melontari kritik tajam terhadap Pemerintah dan Aparat terkait. Dia Juga menyebut, prosesi tabur bungan yang dilakukan oleh pihaknya menyimbolkan matinya kinerja Aparat Penegak hukum di Indonesia. 

“Kita melakukan Tabur bunga ini adalah karena kami turut prihatin. Untuk itu, kita berdoa agar yang 7 orang ini bisa ditemukan dengan selamat. Dan sekaligus memberikan peringatan kepada semua pihak untuk menjaga agar tidak ada lagi kejadian seperti ini. Sebetulnya perangkat sudah jelas, tinggal dijalankan. Tabur bunga ini juga sebagai simbol matinya kinerja Aparat Penegak hukum atau pihak berwajib secara keseluruhan,” kata dia saat diwawancarai awak media di lokasi kapal karam, Pantai Nongsa. (Non)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *