slot gacor
Gempur Peredaran Narkotika di Laut, 15 Kapal Patroli dan 338 Personel di Kerahkan - BatamInfo.co.id
Batam  

Gempur Peredaran Narkotika di Laut, 15 Kapal Patroli dan 338 Personel di Kerahkan

Kepala BNN RI Komjen Pol Petrus Golose menyematkan pita tanda dimulainya operasi interdiksi terpadu pemberantasan narkotika. Foto : Bora/BI

Bataminfo.co.id, Batam – Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia (BNN RI) bersama Kepolisan Kepri, Direktorat Bea Cukai Batam, Direktorat Jendral Perhubungan Laut Kepri, Direktorat Jendral Sumber daya Kelautan Perikanan Kepri menandatangani perjanjian kerjasama operasi interdiksi terpadu.

Upacara Pembukaan kerjasama tersebut, dipimpin langsung oleh Kepala BNN RI, Komjen Pol Petrus Reinhard Golose ditandai oleh penyematan pita pada lima personel instansi terkait dan pelepasan salah satu kapal patroli, di Dermaga Bintang 99, Batu Ampar, Kota Batam, Selasa (14/9/2021).

Dalam sambutanya Golose Menyampaikan, atas dibukanya upacara operasi interdiksi terpadu tersebut menandakan bahwa kolaborasi ke-5 Instasi dalam rangka Pencegahan dan Pemberantasa! Penyalahgunaan Narkotika (P4GN) yang merujuk pada Inpres nomor 2 tahun 2020 tentang rencana aksi P4GN Nasional.

BACA JUGA:   Tahun Ajaran Baru di Batam, Belajar Secara Online

“Kita sadari bersama Narkoba masih menjadi ancaman serius bagi bangsa Indonesia, terbukti dari masih marak pengungkapan yang dilakukan oleh aparat penegak hukum Indonesia di berbagai wilayah, oleh karena itu sangat penting bagi kita untuk menetapkan fokus perhatian kita ke perbatasan laut Indonesia yang rawan dijadikan jalur pemasukan Narkotika,” ujar Golose.

Operasi laut terpadu yang dikatakan Golose, bernamakan Purnama (Gempur Peredaran Narkotika Bersama) yang akan mulai beroperasi pada 14 September hingga 25 September mendatang dengan mengerahkan 15 unit kapal patroli dan 338 personil gabungan.

BACA JUGA:   Silaturahmi Relawan, Ultras Gemoy Kepri Siap Dukung Perjuangan Marlin Agustina dan Muhammad Rudi

“Operasi ini kita tujukan untuk memberikan efek preventif dan represif maksudnya adalah mencegah masuknya narkoba serta kita menargetkan untuk menangkap pelaku baik penyelundupan maupun pengedar narkotika bersama pada perairan rawan Indonesia dalam distribusi narkoba,”

Wilayah perairan yang rawan dimaksudkan orang nomor satu BNN ini adalah, Daerah Selat Malaka yang meliputi Aceh, Sumatra Utara, Riau, Kepulauan Riau, dan daerah laut Indonesia lainya.

BACA JUGA:   Tolak Bersetubuh, Wanita Muda di Batam Dianiaya

Kemudian, dirinya berharap agar kedepannya pelaksanaan operasi yang ada berjalan lancar sesuai protkes yang di tetapkan demi mencapai keberhasilan operasi interdiksi terpadu Indonesia.

“Kepada seluruh pelaksana operasi bahwa saat ini masih dalam suasana Covid -19, maka dari itu tetap mengikuti protokol kesehatan sehingga kegiatan berjalan lancar dalam keadaan sehat, sehingga misi kita untuk mewujudkan Indonesia bersih narkoba bersinar dapat tercapai. Selamat bertugas dan tetap semangat untuk War On Drugs,” pungkas Golose. (Bora)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *