Batam  

Webinar Kemahasiswaan, RMB Rangkul BEM Batam Usut Tuntas Keadaan Mahasiswa Saat Ini

Bataminfo.co.id, Batam – Kumpulan mahasiswa yang terhimpun dalam Relawan Mahasiswa Batam (RMB) besama BEM se-Batam melakukan Webinar bertema “Potret Mahasiswa Batam”, Sabtu (21/8/2021) kemarin.

Adapun narasumber dalam seminar kemahasiswaan tersebut yakni, Anggota DPD RI Dr. Richard H Pasaribu, Anggota DPRD Kepri Uba Ingan Sigalingging, dan Dosen UPB Batam Cosmas Eko Suharyanto.

Dalam seminar tersebut, indentitas mahasiswa di bedah dalam beberapa prespektif, yakni mahasiswa sebagai pembangun bangsa, mahasiswa dari kacamata aktivis lama, dan mahasiswa dari pandangan akademisi yang ada.

Pada kesempatan itu, Dr. Richard H Pasaribu menyampaikan, mahasiswa dewasa ini dihadapkan dengan situasi yang darurat dalam kurun waktu yang telah berlangsung lama, untuk itu mahasiswa dituntut aktif setidaknya memberi dukungan moral dan hal-hal edukatif demi keberlangsungan bangsa.

BACA JUGA:   Menhub Tekankan Pelaksanaan Rapid Antigen Bagi PMI, Pebrialin : Kami Sudah Mulai Dari Kemarin

“Kegundahan, pemutusan hubungan kerja, dan berbagai bentuk ketidaktenangan terjadi pada masyarakat saat ini , mahasiswa memiliki keharusan hadir di tengah masyarakat dalam memberikan ketenangan dan dukungan moral serta memberikan pencerahan dan edukasi kepada masyarakat di tengah kondisi pandemi ini,” tuturnya.

Fungsi mahasiswa, lanjutnya, sebagai perpanjangan tangan masyarakat kepada pemerintahan haruslah ditingkatkan kembali, dirinya menilai fungsi mahasiswa dalam yuridiksi publik yang belum terkontaminasi kepentingan perlu digaungkan kembali.

“Mari kita sama-sama membangun negara kita ini, disamping itu perlu juga kita meningkatkan kualitas kita agar apa yang diperjuangkan jelas, bukan digerakan oleh kepentingan selain masyarakat,” jelas Ricahrd.

Hal sedana juga dipaparkan oleh pemateri kedua, yakni Uba Ingan Sigalingging, menurutnya kualitas mahasiswa bertolak dari pemahaman literasi yang ada, selain itu forum-forum kecil diskusi mahasiswa harus dibudayakan.

BACA JUGA:   Baca LKPJ Tahun 2020, Wawako Jabarkan Prestasi Pemko Batam

“Gerakan mahasiswa harus di mulai dari forum kecil, yang nantinya membangun karakter, isu-isu terkini harus di kupas tuntas, dan nantinya pola mahasiswa sebagai kontrol sosial akan terwujud,” tuturnya selaku aktivis lama.

Kemudian, Dirinya menyayangkan budaya baca mahasiswa Batam mahasiswa yang dirasa minim karena iklim mahasiswa Batam yang cenderung sebagai pekerja.

“Mahasiswa jangan takut salah, bersuara itu penting, keterbatasan mahasiswa pasti ada, poinnya mahasiswa Batam harus lebih pandai melihat sesuatu dengan pendekatan intelektual,” tambahnya.

Disisi lain, dalam prespektif akademisi, Dosen UPB Batam Cosmas Eko Suharyanto menerangkan, pengexpresian tindakan mahasiswa tidaklah selalu harus berakhir pada demonstrasi, hal ini tentunya kembali kepada potensi dan tantangan yang ada.

BACA JUGA:   Senin Sembako Tahap II Mulai Dibagikan, Rudi Harap Masyarakat Bersabar

“Kanalisasi ide tidak perlu berakhir menjadi sebuah aksi (demontrasi), tetapi dialirkan dari sisi lainya seperti tulisan, diskusi, dan karya lainya. Beberapa waktu terakhir saya juga melihat beberapa mahasiswa Batam memberi paket sembako kepada masyarakat terdampak. Jadi Intinya kembali melihat perkembangan dan tantangan zaman yang ada,” tutupnya

Turut hadir dalam webinar tersebut, Kadis Pendidikan Kota Batam, Ketum PMII Batam, Ketum GMKI Batam, Ketum PMKRI, Presidium BEM Ekonomi UIS, Presma Poltek Batam, Gubernur FKIP BEM Unrika , dan Ketua BEM STIE Galileo. (Bora)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *