Dari Sampah Dapur Menjadi Pupuk

Foto : Humpro Pemko Tanjungpinang

Bataminfo.co.id, Tanjungpinang – Pengolahan sampah menjadi sesuatu yang bernilai jual berhasil diterapkan oleh Bank Sampah Perumahan Bintan Permai, kelurahan Pinang Kencana. Dari sampah dapur, diolah menjadi pupuk yang bernilai ekonomi. Lasmarianti selaku ketua Bank sampah bersama anggota, dan Ketua Koperasi Mitra Bahagia Sejahtera (MBS) menunjukkan hasil olahan sampah menjadi pupuk dimaksud kepada Walikota Tanjungpinang, Hj. Rahma, S.IP, sekaligus meminta dukungan pemasarannya yang disampaikan saat audiensi di ruang walikota, senin (7/6).

BACA JUGA:   Suaranya Unggul di Dapil 1, Muhammad Sabri Dipastikan Duduk di DPRD Kota Tanjungpinang

Suryadi, selaku ketua Koperasi MBS menjelaskan kepada Walikota yang didampingi Dinas Lingkungan Hidup mengenai bahan baku untuk menghasilkan pupuk tersebut. “Produk olahan daur ulang menjadi pupuk ini dari bahan baku sampah sayuran dan buah yang di kelola oleh bank sampah kami”, jelasnya.

Suryadi menambahkan, telah melakukan penelitian bersama anggotanya tentang manfaat pupuk hasil daur ulang ini. “Tanaman menghasilkan daun lebih lebar, dan tanaman buah menghasilkan buah yang besar”, ujarnya.

BACA JUGA:   Pengelola Gelper Super 21 Tanjungpinang Abaikan Protokol Kesehatan

Rahma menyambut baik semangat dari pengelola bank sampah Perumahan Bintan Permai dan memberikan dukungannya dengan membantu pemasarannya. “saya sangat support hasil dari pengolahan sampah ini. insyaallah pemerintah akan membantu untuk memasarkannya kepada kelompok-kelompok masyarakat dan masyarakat umumnya saat mengadakan kunjungan atau rapat dengan jajaran Pemko. Produk pupuk yang dihasilkan benar-benar kreatif dan menghasilkan sesuatu, yang awalnya tidak bernilai menjadi bernilai serta dapat di manfaatkan,” ungkapnya.

BACA JUGA:   Warga Tanjungpinang Jadi Korban Penipuan Berkedok Arisan Online, Kerugian Capai Ratusan Juta

Rahma juga memberi masukan serta saran mengenai harga jual yang ditawarkan agar dapat diterima oleh masyarakat. “Harga jual harus mampu bersaing dengan kompetitor yang lainnya. Ini perlu menjadi pertimbangan, karena bila kita menawarkan sesuatu tentu ada persaingan harga agar dapat diterima masyarakat. Dengan dapat menekan harga jual, diharap pembeli akan berkelanjutan membeli pupuk ini”, saran Rahma. (Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setdako Tanjungpinang)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *