slot gacor
24 Dokter di Kepri Terpapar Covid-19 - BatamInfo.co.id

24 Dokter di Kepri Terpapar Covid-19

Ilustrasi virus Corona. Foto : antara

Bataminfo.co.id, Batam – Sebanyak 24 dokter di Provinsi Kepri tercatat terpapar virus corona. Mereka diduga terpapar dari pasien dan juga sesama tenaga medis.

Hal tersebut dikatakan Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Provinsi Kepri, Rusdani, Senin (7/9/2020).

“Ada 24 dokter, termasuk yang di Tanjungpinang dan lain-lain. Sebanyak 24 dokter di Kepri,” kata Ketua IDI Wilayah Kepri, Rusdani di Batam, Senin.

Para dokter yang dinyatakan positif COVID-19 itu harus menjalani karantina hingga dinyatakan “discarded” atau sembuh dan tidak bisa melayani pasien.

BACA JUGA:   Jumaga Soroti Aktifitas Tambang Pasir Laut Ilegal di Kepri

Meski begitu, menurut dia, jumlah dokter di Kepri tetap masih cukup.

“Kalau dokter, belum kekurangan untuk saat ini,” kata dia.

Ia mengatakan sejumlah fasilitas kesehatan di daerah itu harus ditutup.
Namun, menurut dia, hal itu untuk pembersihan, menyeterilan fasilitas, disinfeksi dari virus., dan bukan karena kekurangan jumlah dokter.

Ia menyatakan sebagian tenaga kesehatan yang dinyatakan positif COVID-19 memang tertular dari pasien. Namun, untuk dokter di RSUD Embung Fatimah, ia mengatakan kemungkinan terpapar dari sesama tenaga kesehatan.

BACA JUGA:   Mutasi Jabatan di Tubuh Polri, Kombes Pol Arie Dharmanto Dipromosikan ke Bareskrim Polri

“Antarnakes, kadang kita, mungkin sama-sama kita itu, sudah pakai APD, tapi kadang alpa. Kadang bersentuhan, pegang alat bersama, dan yang dicurigai itu ruangan tertutup,” kata dia.

Saat ini, klaster paling besar adalah perkantoran dan tidak menutup kemungkinan hal itu juga yang terjadi di kalangan tenaga kesehatan.

“Aerosol lambat turun karena enggak ada angin. Mereka mungkin enggak bersentuhan, tapi aerosol kena baju, rambut. Kita cuci tangan, tapi alpa pegang baju,” kata dia.

BACA JUGA:   Tujuh Bulan KPPAD Kepri Terima 76 Pengaduan Tentang Anak

Untuk meminimalkan jumlah dokter yang terpapar virus corona, IDI berharap, ada pembatasan jam kerja bagi tenaga medis agar dapat beristirahat.

“Jangan sampai ada petugas medis yang kelebihan waktu dinas,” kata dia.

Ia mengatakan apabila cukup istirahat, makan bergizi, dan olahraga, maka imun akan kuat, meski terpapar virus.

sumber : Antara

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *