Bataminfo.co.id, Tanjungpinang – Gubernur Kepulauan Riau H. Ansar Ahmad menyaksikan penandatanganan Nota Kesepakatan Bersama antara Perumda Air Minum Tirta Kepri Dengan PT. Tirta Bintan Perkasa di ruang VIP Bandara Raja Haji Fisabilillah (RHF) Tanjungpinang, Kamis (19/01).
Kedua belah pihak sepakat untuk membangun Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) dan jaringan perpipaan Sea Water Reverse Osmosis (SWRO) di Pulau Bintan. Nota Kesepakatan sendiri ditandatangani oleh Direktur Perumda Air Minum Tirta Kepri Mamat dengan Direktur PT. Tirta Bintan Perkasa Agussalim Igarashi.
Sebagai informasi, Perumda Air Minum Tirta Kepri merupakan penyelenggara pelayanan air minum bagi masyarakat Pulau Bintan, khususnya wilayah Tanjungpinang, Kijang, dan Tanjung Uban. Sedangkan PT. Tirta Bintan Perkasa merupakan perseroan terbatas yang bergerak di bidang teknologi pengelolaan dan penyediaan sarana air bersih dan air minum SPAM dengan SWRO/BWRO serta jaringan perpipaan distribusi yang berkantor di Cilandak, Jakarta Selatan.
Sesuai kesepakatan, nantinya pelaksanaan penyelenggaraan fasilitas SPAM dan jaringan perpipaan SWRO di Pulau Bintan akan terbagi atas 2 tahap. Tahap pertama dengan fasilitas SWRO 1 x 300 liter per detik diperuntukkan bagi Kota Tanjungpinang yang diperkirakan dapat beroperasi pada tahun 2024, sedangkan tahap kedua dengan fasilitas SWRO 1 x 500 liter per detik diperuntukkan bagi Kabupaten Bintan yang diperkirakan dapat beroperasi pada tahun 2026.
Pada kesempatan itu, Gubernur Ansar mengatakan keterbatasan ketersediaan sumber air baku di Pulau Bintan masih menjadi salah satu permasalahan yang utama dalam pelayanan kebutuhan pokok masyarakat. Hal ini diakibatkan kondisi/jenis dan struktur tanah di Pulau Bintan yang tidak memiliki cekungan air dan daya serap tanah untuk menyimpan air.
“Pesatnya pertumbuhan penduduk dan pertumbuhan infrastruktur perekonomian juga menjadi penyebab tidak sebandingnya kebutuhan dengan ketersediaan air bersih di Pulau Bintan” ungkap Gubernur Ansar.
Kapasitas 4 (empat) waduk yang menjadi sumber air baku yang dimanfaatkan oleh Perumda Air Minum Tirta Kepri dalam pelayanan air bersih di Pulau Bintan saat ini yaitu Sungai Pulai, Sungai Gesek, Kolong Enam, Sungai Jago, ditambah Waduk Kawal yang akan segera dimanfaatkan menurut Gubernur Ansar belum mampu memenuhi kebutuhan masyarakat.
“Karena masih terdapat daftar waiting list sekitar 5.000 pelanggan, dan cakupan pelayanan masih sebesar 48% dengan jumlah pelanggan yang terlayani masih sekitar 22.000 Sambungan Langganan. Untuk itu Pemerintah harus mencari altenatif lain untuk menambah sumber air baku. Tentu dengan biaya yang sangat besar” ucapnya.
Untuk itu Gubernur Ansar menyambut baik investasi dalam pengembangan SPAM di Pulau Bintan apalagi dengan memanfaatkan potensi laut yang dimiliki Provinsi Kepulauan Riau.
“Bantu fasilitasi perizinannya sehingga kerja sama dapat segera diwujudkan setelah semua regulasi dipenuhi” pesan Gubernur Ansar pada jajarannya yang juga hadir.
Gubernur Ansar mengatakan, setelah dicek bersama Kementerian PUPR, saat ini tarif dasar PDAM Tirta Kepri masih jauh di bawah tarif PDAM daerah lain, sehingga diusulkan tarif tersebut ditinjau ulang.
“Namun, untuk saat ini belum. Akan ditinjau ulang kalau pelayanan sudah lebih baik dari saat ini. Seperti pelayanan dengan SWRO ini nantinya yang juga kualitas air lebih baik, maka akan kita tinjau ulang” ungkap Gubernur Ansar. (Rls)