Site icon BatamInfo.co.id

Viral! Diduga Disekap di Myanmar, Belasan Orang PMI Minta Bantuan Jokowi dan Prabowo

Ket Foto : dok.tangkapan layar dari akun tiktok @pangeran grey

Bataminfo.co.id, Batam – Viral di media sosial, sejumlah Pekerja Migran Indonesia (PMI) meminta pertolongan kepada Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo dan Prabowo Subianto.

Ungkapan para PMI tersebut disampaikan melalui sebuah akun tiktok bernama @pangeran grey.

Tampak sebuah caption dalam video berdurasi 2 menit lebih itu telah diposting ulang sebanyak 2 kali, mendapatkan like (suka) sebanyak 554 ribu dengan komentar sebanyak 26,8 ribu dan dibagikan sebanyak 72,7 ribu kali.

“KAMI DISEKAP DI MYANMAR
TOLONG KAMI PEMERINTAH INDONESIA!!!!” bunyi tulisan tersebut.

Dalam postingan video tersebut, salah seorang dari mereka tak hanya meminta bantuan kepada Jokowi dan Prabowo. Namun, dia juga meminta pertolongan kepada Jurnalis ternama di Indonesia, Najwa Shihab serta beberapa artis.

Dalam video tersebut, dikatakan dia, mereka berjumlah belasan orang. Dan telah disekap selama kurang lebih dua minggu. Mirisnya, dari pengakuan dia, mereka diberi makan dari makanan bekas.

“Teruntuk presiden Joko Widodo yang saat ini menjabat dan untuk presiden terpilih Pak Prabowo Subianto serta pangeran Grey, Uya Kuya, Deddy Corbuzier serta Najwa Shihab, kami memohon pertolongan dan meminta bantuannya. Kami merupakan korban TPPO (Tindak Pidana Perdagangan Orang), jumlahnya 11 orang dan 2 orang terpisah sekapan dari tempat ini. Kami disini disekap kurang lebih selama 2 minggu, mungkin lebih. Dan makan pun kita sehari sekali. Itupun bekas dari makanan mereka yang dikasih ke kita,” ungkapnya.

Melalui video tersebut, mereka menyampaikan suara hati kepada Pemerintah Indonesia untuk segara mengevakuasi dia dan rekan-rekannya. Sementara dalam video tersebut menunjukkan bahwa mereka semuanya adalah pekerja laki-laki.

Tampak raut wajah yang penuh ketakutan, pria tersebut mengungkapkan kondisi memiluhkan yang dialaminya di Myanmar. Kata dia, mereka terbatas untuk berkomunikasi dengan keluarganya, sehingga hanya mengandalkan telegram untuk bersuara meminta bantuan.

“Dan kami tidak tahu juga rekan kami yang berada di Sekapan yang berbeda dari tempat ini. Kami mohon agar segera mengevakuasi kami korban TPPO yang berada di Myanmar. Tepatnya di daerah Miawadi. Ini kondisi kamar kita dan ini rekan-rekan semua yang ada di sini. Kami mohon dengan sangat. Karena kami tidak tahu seperti apa kedepannya nasib kita disini. Kami hanya bisa melakukan kontak melalui telegram karena memang keterbatasan kita juga untuk ke pihak-pihak keluarga kita di Indonesia. Kami mohon dengan sangat kepada pemerintahan Indonesia agar segera mengevakuasi kami di sini. Terima kasih,” ujarnya.

Hingga berita ini diterbitkan, Redaksi Bataminfo masih terus berupaya mencari serta mengkonfirmasi dugaan penyekapan para PMI yang kini diketahui berada tepat di Miawadi Myanmar.

Exit mobile version