Bataminfo.co.id, Batam – Ketua Komisi Keadilan Perdamaian Pastoral Migran dan Perantau (KKPPMP) Keuskupan Pangkalpinang, Romo Chrisanctus Paschalis Saturnus meminta Pemerintah Indonesia segera ambil langkah cepat untuk membebaskan para Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang dikabarkan disekap di Negara Myanmar.
“Saya kira pertama-tama ini tentu seruan kepada pemerintah agar mengambil langkah cepat untuk membantu pembebasan dan tentu keselamatan saudara-saudari yang kabarnya disekap dan sebagainya. Kedua, pemerintah wajib memastikan mereka selamat sampai ke tanah air,” tegas Romo, Rabu(11/09/24).
Mengingat kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) berulang-ulang kali terjadi dan hingga kini menjadi atensi publik, Romo Paschal menegaskan kepada semua pihak untuk saling mengingatkan serta mengawasi kasus seperti ini.
Pesan peringatan ini secara khusus juga ditujukan kepada para calon PMI agar tidak cepat tergiur dengan tawaran kerjaan di luar negeri dengan modus upah besar.
“Ketiga, ini kan kejadian yang berulang, mari semua buka mata dan saling mengingatkan! Hati-hati kalau ada ajakan ke luar negeri dengan proses yang cepat dan iming-iming gaji yang besar. Sudah terlalu banyak kejadian seperti ini. Baik semua saling peduli dan saling mengingatkan,” tegas Romo.
Romo menduga bahwa korban yang kini berada di Mynamar itu berangkat dengan jalur yang ilegal. Kendati demikian, dirinya kembali mengingatkan kepada pihak berwewenang untuk terus melakukan sosialiasi secara efektif mengenai proses dan atau tahapan keberangkatan ke luar negeri untuk bekerja secara ilegal.
Sementara itu, terkait penerapan regulasi Pemerintah mengenai penempatan PMI juga turut dipertanyakan.
“Myanmar itu bukan negara penempatan ya. Itu udah pasti ilegal. Saya kira penindakan yang paling penting untuk itu dan sosialisasi yang masif supaya jangan terulang dan ini tugas semua meskipun bebannya ada pada pemerintah. Nah tanya sama pemerintah mereka punya konsep apa soal ini,” tandasnya.
Romo berharap, mengenai dugaan penyekapan belasan PMI di Myanmar yang tengah viral ini menjadi perhatian khusus Pemerintah agar segera bertindak untuk membebaskan para korban tersebut.