Bataminfo.co.id, Batam – Kasus Narkotika yang menyeret nama Kasatres Narkoba Polresta Barelang, Kompol SN beserta kesembilan anggotanya masih terus bergulir.
Perkembangan kasus ini dinilai tidak transparan bahkan sulit untuk diinformasikan kepada masyarakat luas, pasalnya keterbukaan informasi yang mana dalam hal ini Kabid Humas Polda Kepri, Kombes Pol Zahwani Pandra kurang responsif dalam memberikan jawaban kepada media.
Terbukti dari beberapa pesan singkat yang dilayangkan media ini, Pandra terkesan melempar jawaban ke pihak lain untuk memberikan statement.
“Silahkan ditanyakan Kapolresta Barelang Kombes Ompusunggu,” tulisnya dalam pesan singkat saat dikonfirmasi mengenai kasus ini.
Sementara itu Kapolresta Barelang , Kombes Pol Heribertus Ompusunggu saat dikonfirmasi dalam wawancaranya menyebut meski SN adalah anggotanya namun kasus tersebut telah ditangani langsung oleh Polda Kepri.
“Saat ini lagi dalam pemeriksaan, yang nangani Polda, jadi mintanya ke Polda. Memang anggota saya, tapi yang nangani bukan Propam saya. Dari awal penahanan itu langsung ditangani oleh Polda Kepri semua,” ujarnya, Kamis(15/8/24).
Tentunya hal ini sangat disayangkan mengingat keterbukaan informasi publik merupakan sarana dalam mengoptimalkan pengawasan publik terhadap penyelenggaraan negara dan badan publik lainnya dan segala sesuatu yang berakibat pada kepentingan publik.
Apalagi kasus ini menjadi perhatian publik karena menyeret Kasatres Narkoba dan sembilan anggotanya. Seperti diketahui, kasus penyalahgunaan narkoba memberikan dampak yang signifikan dalam berbagai aspek kehidupan.
Kasus ini bermula dari hilangnya barang bukti narkotika jenis sabu yang hendak dirilis di Polresta Barelang.
Dari informasi sementara yang diperoleh Redaksi Bataminfo, saat ini Kompol Satria Nanda telah ditahan oleh Propam Polda Kepri dan tengah dalam proses pemeriksaan. Tak hanya dia, namun juga sejumlah anggotanya turut diperiksa.
Tim Redaksi Bataminfo mencoba mengkonfirmasinya kepada Kabid Humas Polda Kepri, Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad. Namun sayangnya hingga berita ini diterbitkan, belum ada jawaban.(zel/non)