Site icon BatamInfo.co.id

Gunakan Air Galon Untuk Penuhi Kebutuhan, Warga Tanjung Pinggir Tak Terima Solusi Dari Moya Batam

Ket Foto: Warga datangi Kantor Spam Batam akibat air mati berjam-jam | Kamis, (12/23) | dok.Non/BI

Bataminfo.co.id, Batam – Warga RT 03, RW 05, Kelurahan Tanjung Pinggir, Kecamatan Sekupang, kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) datangi Kantor Moya Batam Center untuk mengikuti mediasi pada Kamis, (12/01/2023).

Pasalnya, sudah cukup lama Warga Perumahan Tanjung Pinggir mengalami krisis air bersih sehingga menyulitkan mereka dalam beraktifitas. Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua RT 003, Yuspin Juliansyah saat diwawancarai oleh awak media di depan Kantor Spam Batam yang beralamat di Ruko Komplek Batam Centre Square Blok D No. 2, Kelurahan Teluk Tering, Kecamatan Batam Kota, Kota Batam.

Yuspin menyebutkan, warganya cukup menderita karena suplai air bersih yang sangat minim. Warga mengeluh karena air sering mati, bahkan selama 24 jam air tak mengalir ke rumah mereka. Kata Yuspin, warga dengan jumlah ratusan KK itu selama ini hanya menggunakan air galon untuk kebutuhan setiap hari ketika mati air berjam-jam.

“Kalau air mati mungkin sudah cukup lama, kurang lebih sudah 2 tahun. Tahun 2019 masih lancar, 2020 masih lancar. 2021 mulai terganggu. Ada 3 Cluster. Yang mati total itu 1 Cluster, itu sampai blok K. Sementara, di 2 Cluster lainnya itu memang mengalir airnya, tapi kecil sekali. Kadang juga mati. Jadi selama ini kita untuk masalah beraktifitas, air bersih itu menggunakan air galon,” ungkapnya.

Yuspin mengatakan, pihak PT Moya sebelumnya bahkan telah menawarkan solusi yaitu; air tangki untuk membantu suplai air bagi warga disana. Namun warga menolak karena menurut mereka, bukan itu solusinya.

“Solusi yang ditawarkan mereka sampai dengan saat ini masih berupa mobil tangki yang akan disiapkan pihak PT Moya apabila kita kekurangan suplai air. Tetapi saat ini memang kita menolak untuk masuk tangki. Karena yang kami harapkan bukan mobil tangkinya, tapi yang kita harapkan air itu tetap mengalir walaupun kecil. Mungkin sejauh ini warga belum bisa menerima solusi itu. Biarkan air mengalir sekalipun itu kecil. Itu aja harapan kita. Tapi apabila dua atau tiga hari kedepan tidak ada perubahan dari pihak Moya, kemungkinan besar kita akan datang lagi,” ujar Dia.

Dia juga mengungkapkan, alasan PT Moya untuk menggantikan air bersih ke rumah warga dengan menggunakan tangki karena sedang dalam tahap perbaikan jalur air. Sehingga warga harus menunggu hingga satu atau dua bulan kedepan.

“Karena mereka masih ada tahap proyek yang masih menunggu, jadi sekitaran dua bulan atau tiga bulan kedepan. Ada perbaikan pipa dari Moya selama 2 bulan dari simpang KSB sampai ke tanjung pinggir yang selama ini melalui akasia. Jadi akan diubah jalurnya karena terlalu tinggi,” pungkasnya. (Non/BI)

Exit mobile version