Site icon BatamInfo.co.id

Hadiri Acara Hari Anti Kekerasan Perempuan dan Anak di Sekolah Yos Sudarso, Wagub Kepri: Perempuan itu Disayang

Ket Foto: Acara Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak di Gor Sekolah Yosudarso Batam | Jumat, (25/22) | dok.Non/BI

Bataminfo.co.id, Batam – Sekolah Katolik Yos Sudarso Batam bersama dengan Jaringan Safe Migran kota Batam menggelar kegiatan Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak yang diselenggarakan di Gor Sekolah Yos Sudarso Batam Center, kota Batam, Provinsi Kepri. Jumat, (25/11/2022).

Selain dihadiri oleh ribuan anak, kegiatan ini juga dihadiri langsung oleh Wakil Gubernur Kepri, Marlin Agustin, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak, Perwakilan kota Batam, Perwakilan Pemerintah kota Batam, Perwakilan Polda Kepri, Perwakilan Jaringan Safe Migran Batam yang menaungi 13 Organisasi Kemanusian, serta Ketua Komisi Keadilan Perdamaian Pastoral Migran dan Perantau (KKPPMP) Kepri.

Sumiati selaku Kepala Sekolah Katolik Yos Sudarso kota Batam dalam sambutannya mengatakan, di Hari Penuh Kasih Sayang (HPKS) ini, pihaknya mengajak seluruh Siswa-siswi untuk lebih peka terhadap permasalahan yang mengaitkan Perempuan dan atau anak.

Pada kesempatan itu, dia juga menyampaikan apresiasinya terhadap Gubernur Kepri yang menurutnya, Care (Peduli) terhadap Perempuan dan Anak di Kepri.

“Kita berikan apresiasi kepada Ibu Wakil Gubernur Kepri, Bunda Marlin yang kita sebut bunda milenial dan bunda literasi. Terimakasih. Hari ini kita akan bersama dengan anak-anak untuk mendeklarasikan suara hati anak. Untuk kita ajak menolak atau membuat gerakan anti kekerasan terhadap anak di indonesia, terutama di Kepri dan kota Batam. Kita harus bekali anak-anak kita untuk menolalak setiap bentuk kekerasan yang terjadi. Untuk itu, ini peran kita semua,” ucap Sumiati.

Dalam acara ini, ribuan anak yang diwakili oleh beberapa orang Siswa SMA Katolik Yosudarso menyampaikan sekurangnya belasan hingga puluhan poin penting terkait suara hati perempuan dan anak dengan tujuan dapat didengar oleh Pemerintah kota maupun Perintah Provinsi dan atau pihak terkait.

Beberapa poin diantaranya; Mereka (Anak-anak) meminta kepada Pemerintah dan juga masyarakat agar menyediakan fasilitas yang ramah anak (penyandang disabilitas), membentuk lembaga khusus anak disablilitas sehingga anak yang disabilitas mempunyai tempat tinggal.

Selain itu, mereka juga meminta kepada Pemerintah dan Masyarakat kota Batam untuk memperhatikan anak-anak yang berada di pesisir, mendengar pendapat anak, meminta untuk membuka edukasi secara merata kepada seluruh masyarakat terkait KHA, mengajak pemerintah dan mayasrakat serta keluarga untuk mengoptiimalkan edukasi dan pelayanan terhadap anak.

Bahkan, memohon kepada Pemerintah untuk memberikan sosialiasi dan penyuluhan kepada pemerintah dan masyarakat guna mencegah pernikahan dini, memohon kepada pemerintah untuk memperketat situs pornografi dan situs terlarang serta beberapa poin lainnya terkait perempuan dan anak.

Selanjutnya, Wakil Gubernur Kepri, Marlin Agustin pada kesempatan tersebut, dirinya mengajak anak anak untuk terus belajar dan jeli serta memanfaatkan teknologi yang ada. Dia juga menegaskan kepada Pemerintah atau instansi terkait dan masyarakat agar memperhatikan poin suara hati anak. Marlin bahkan berjanji akan meneruskan suara hati anak kepada Walikota Batam.

“Kalian itu luar bisa. Harus tetap belajar dan manfaatkan teknologi. Kalian ini tugasnya adalah; belajar dan melihat potensi yang ada di daerah. Kalian bisa dengan dukungan Pemerintah dan masyarakat. Suara hati anak sudah dideklarasikan, ada Komisi perlindungan perempuan dan anak yang dengar juga. Ini jadi perhatian kita. Insha Allah akan saya sampaikan deklarasi ini kepada pemerintah kota Batam, Pak Wali yang juga suami saya, di rumah nanti saya bicara. Jadi anak-anakku, kalian tuh bisa jadi seperti saya dan lainnya. Asalkan kalian belajar dan mengenal passion. Perempuan itu harus bisa disayangi. Perempuan harus dilindungi. Perempuan harus dibela. Nilai kasih sayang itu harus ada didalam diri kita. Terimakasih kepada guru-guru disini yang telah mendidik anak-anak di Yos Sudarso sehingga menjadi anak yang hebat,” tutur Marlin.

Sementara itu, Ketua Komisi Keadilan Perdamaian Pastoral Migran dan Perantau (KKPPMP) Kepri, Romo Chrisanctus Paschalis Saturnus kepada awak media, dirinya mengajak seluruh elemen untuk bekerjasama dalam mencegah kekerasan terhadap perempuan dan anak. Dia berharap, tidak ada lagi tindakan kekerasan terhadap perempuan dan anak di kota Batam.

“Ada 1.087 anak yang hadir dalam Hari Penuh Kasih Sayang untuk menyampaikan suara hati anak dalam deklarasi tadi. Harapan kami dalam kampanye ini adalah memberikan kesadaran kepada masyarakat, supaya sama-sama kita mencegah terjadinya kekerasan terhadap perempuan dan anak. Dan juga sama-sama kita memperjuangkan hak-hak perempuan dan anak. Ini tanggungjawab kita bersama. Baik orangtua, guru, Pemerintah dan masyarakat bekerjasama untuk mencegah kekerasan. Dan kalaupun terjadi, sama-sama kita menolong. Intinya, tidak boleh ada satu orangpun yang memperlakukan seseorang dengan kasar di dunia ini, terutama terhadap perempuan dan anak yang ada di kota Batam yang kita cintai ini,” tegas Romo Paschal. (Non/BI)

Exit mobile version