Site icon BatamInfo.co.id

Anggota DPRD Batam Bantah Lakukan Rasisme Terhadap Salah Satu Suku di Batam

Anggota DPRD Batam, Rudi bersilaturahmi bersama Himka Batam di Morning Bakery, Greenland Batam Center, Rabu (10/3/2021) siang. FOto ; pai/BI

Bataminfo.co.id, Batam – Anggota DPRD Kota Batam, Rudi membantah telah melakukan melakukan ujaran kebencian atau rasisme terhadap salah satu suku di Kota Batam. Ia mengaku tidak pernah melakukan hal tersebut.

Hal tersebut disampaikan Rudi, menanggapi unjuk rasa yang dilakukan massa dari Perkumpulan Keluarga Nusa Tenggara Timur (PK NTT) di gedung DPRD Batam, Selasa (9/3/2021) kemarin.

“Demo itu adalah hal yang biasa dilakukan masyarakat untuk menyampaikan aspirasinya. Namun, dugaan rasisme yang menyangkut saya itu tidak benar. Saya tidak pernah melakukan hal itu, sebab pada tanggal (2/3/2021) kemarin saya berada di Jakarta,” ujar Rudi, saat bersilaturahmi dengan perwakilan Himpunan Keluar Alor Kota Batam, di Morning Bakery, Greenland, Rabu (10/3/2021) siang.

Rudi juga mengatakan, terkait perkataannya saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) tersebut, dirinya hanya menjalankan tupoksinya sebagai pembela rakyat dan memastikan apa yang terjadi di lapangan.

“Pada rapat RDP kemarin, kami komisi III memfasilitasi, dan kami jalankan RDP itu sesuai apa yang sebenarnya terjadi. Kami tidak ada membedakan suku, ras dan agama disana, kami hanya prihatin dengan terjadinya pemukulan yang di lakukan oleh pengamanan pekerjaan proyek tersebut,” jelasnya.

Dilanjutkan Rudi, dirinya sudah berkoordinasi dengan Himpunan Keluarga Alor Batam (HIMKA) terkait kesalahfahaman yang terjadi saat ini.

“Kita bersama bapak Abdul Manan yang merupakan wakil ketua Himka, yang mana beliau akan membantu meluruskan terkait kesalahfahaman ini dan Insya Allah dalam waktu dekat akan kami lakukan mediasi agar permasalahan ini cepat selesai. Dan dengan dugaan provokator, tim Himka sudah menyebar anggota untuk membantu menyelidiki permasalahan ini,” tuturnya.

Di tempat yang bebeda, sebelumnya Wakil Ketua Komisi I DPRD Batam, Harmidi Umar Husen mengatakan, dirinya tidak pernah melakukan Rasisme saat berada di lapangan.

“Pada saat saya di lapangan, saya tidak pernah mengata-ngatain di sana. Hanya saja kami melihat situasi dan ingin memediasi terkait pembangunan SUTT itu,”katanya.

menurutnya, terkait hal teraebut diduga ada oknum yang melakukan Provokator didalam situasi panas antara warga dan pihak proyek.

“Kami menduga, di dalam situasi panas antara warga dengan pekerja proyek. Kami tidak tahu persis provokator seperti apa yang menjadi indikkasinya,” pungkasnya. (pai)

Exit mobile version