Site icon BatamInfo.co.id

Kelab Malam Sudah Buka, Gelper Tunda Dulu

Foto : ilustrasi

Bataminfo.co.id, Batam – Pemerintah Kota Batam tengah bersiap membuka kembali seluruh sektor pariwisata pada 15 Juni 2020 pekan depan. Protokol kesehatan yang ketat diminta diterapkan untuk mencegah penyebaran virus corona dalam pembukaan serentaknya semasa New Normal nanti.

Pantauan di lapangan, memasuki masa sosialisasi sejak 1 Juni lalu. Sejumlah Tempat Hiburan Malam malah kedapatan sudah mulai buka duluan. Tentu saja dengan tetap mengindahkan protokol kesehatan seperti yang Satuan Gugus Tugas Covid-19 harapkan.

Hal ini tentu saja menimbulkan ragam reaksi dari masyarakat, salah satu dampaknya ternyata berimbas pada rencana dibukanya Gelanggang Permainan atau yang biasa disebut Gelper. Muncul permintaan agar sektor hiburan tersebut ditunda dulu pembukaannya.

Salah satunya datang dari seorang warga bernama Adam Glentiano, 37 tahun, berpendapat bila melihat atatus Batam saat ini yang masih zona merah dengan angka penyebarannya yang kian bertambah, maka dia meminta penerapan kebijakan ini harus dipikirkan secara lebih matang.

“Dibukanya tempat hiburan malam saja sudah sangat beresiko tinggi. Jadi harus matang, ada beberapa tempat usaha yang memang harus dibuka, tapi ada juga yang tidak terlalu mendesak untuk dibuka. Seperti Gelper contohnya, sektor permainan anak-anak ini kalau bisa ditunda dulu saja sampai kondisi penyebaram virus menurun,” kata bapak 4 orang anak ini kepada BATAMINFO, Rabu (10/06/2020) siang.

Menurut dia, bila Gelper tetap dipaksa dibuka maka sudah jelas, kalau langkah pemerintah dalam penanganan Covid-19 ini memang sangat tergesa-gesa dan tanpa perhitungan yang matang.

“Gelper ini kan letaknya di Nagoya 80 persen, titik itu angka penyebarannya masih tinggi, kenapa ngotot harus buka yang seperti ini? Kalau sektor lain kita setuju, kalau ini kan nggak ada manfaat secara langsung ke masyarakat,” kata dia lagi.

Hal senada juga diungkapkan Romi Yulia Hendra mengatakan, dengan dibukanya sektor hiburan seperti sekarang ini saja, sebenarnya sudah sangat bertentangan dengan syarat New Normal yang digaungkan oleh Presiden Joko Widodo terkait R0 (basic reproductive number, R-naught) atau potensi penularan Covid-19 tercatat di bawah 1.

“Pemerintah pernah ke Gelper nggak sih? Mereka lihat tidak kondisi disana kalau beroperasi seperti apa? Padat. Jadi sudah jelas potensi penyebaran disana itu tinggi, jadi yang kita minta ya ditunda dulu sajalah bukanya, nggak usah maksa buka semua di tengah pandemi seperti ini,” kata pria berumur 45 tahun itu kepada BATAMINFO, saat ditemui di kawasan Nagoya.

Kata dia, persoalan ini bukan sebatas soal sudah atau tidaknya sosialisai atau ketatnya pengawasan jaga jarak, memakai masker, dan mencuci tangan dengan sabun yang disediakan. Melainkan soal kepatuhan masyarakat Kota Batam yang disangsikan bersedia tertib dengan apa yang sudah menjadi aturan.

“Seperti ini kan tidak perlu mendesak, kan bisa ditunda, ini kan bentuk pariwisata dan hiburan. Namanya permainan anak-anak, yakin itu yang main anak-anak nanti? Kalau memang iya lebih berbahaya dong. Tapi kalau orang tua sudah jelas itu nanti jadi tempat yang penuh dengan pelanggaran, jangan buat ribet deh, saya nggak perlu buka-bukaan soal apa yang terjadi di sana, semua sudah tau,” kata dia lagi.

Begitu pula yang disampaikan oleh Tri Wahyuni, 42 tahun. Ibu dari lima orang anak ini mengaku malah takut dengan dengan adanya rencana dibuka kembalinya sektor hiburan Gelper tersebut.

Ketakutan itu dia katakan sebab, sang suami ternyata acap kali memanfaatkan lokasi permainan yang semula ditujukan untuk anak-anak itu sebagai penghilang beban pikiran. Dulu sewaktu pandemi belum merebak, hampir setengah dari pendapatan suaminya dipakai untuk bermain di sana.

“Sudah jelas budaya kita ini lebih condong ke melanggar ketimbang tertib. Begini, kan bisa jadi, mohon maaf kita ngomong, bisa aja Bantuan Langsung Tunai (BLT) dari Pemerintah malah dipakai pergi ke game (Gelper) untuk mendapatkan yang lebih. Padahal itu harusnya kan ke keluarga. Tunda dulu sajalah, apalagi suami saya seringkali kesana,” kata dia.

Untuk diketahui, kebijakan dibuka kembalinya sektor ini diambil Pemerintah Kota Batam berkaitan dengan susunan protokol kesehatan kehidupan baru atau new normal pandemi corona (Covid-19).

Namun demikian agaknya langkah yang diambil oleh pemerintah ini memang terbilang sangat tergesa-gesa.

Sebab, kepatuhan warga dalam penerapan protokol kesehatan Covid-19, merupakan poin utama suksesnya kenormalan baru atau new normal 15 Juni mendatang. Skenario hidup berdamai dengan virus corona ini, dipastikan gagal apabila masyarakat masih berprilaku tak normal dalam fase-fase itu.

Prilaku tidak normal yang dimaksud disini adalah mereka yang tetap beraktivitas di tengah pandemi tanpa mengurangi kontak fisik dan berkerumun. Konsekuensi atas perbuatan itu adalah melambatnya penanganan Covid–19 yang akan berimbas pada masyarakat luas dalam aspek kesehatan, sosial dan ekonomi.

Kepolisian Daerah (Polda) Kepulauan Riau (Kepri) guna memastikan ketidakpatuhan itu terkontrol menjadi tertib, melalui Satuan Tugas (Satgas) Pencegahan Ops Aman Nusa II Seligi kini kembali gencar melakukan patroli dialogis di sejumlah wilayah yang rawan.

Dalam giatnya petugas kini tidak lagi hanya membubarkan kerumunan saja, melainkan juga melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masayarakat supaya semakin paham, bagaimana kenormalan baru itu laiknya berjalan dan apa saja dampaknya jika masih ada yang melanggar.

Kabid Humas Polda Kepri, Kombes Pol Harry Goldenhart menerangkan patroli dialogis ini sebenarnya sudah rutin dilakukan pihaknya salama pandemi. Hanya saya khusus dalam pengawasan dan pengamanan kali, pihaknya juga turut memastilan situasi 15 Juni nanti berjalan sesuai dengan protokol Menteri Kesehatan.

“Dalam kegiatan kali ini Tim Satgas Pencegahan Ops Aman Nusa II Penanggulangan Covid 19 Seligi 2020 juga membagikan digital flyer protokol 8 Langkah sehat keluar rumah & protokol 8 langkah sehat sebelum masuk rumah kepada warga, RW & RT Perumahan juga lewat Group WA tempatan,” kata Kabid Humas Polda Kepri, Kombes Pol Harry Goldenhart melalui siaran Pers pada, Selasa (02/05/2020). (nio)

Exit mobile version