Bataminfo.co.id, Batam – Aliansi Buruh yang tergabung dalam Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) kota Batam bersama gabungan Mahasiswa kota Batam lagi, turun ke jalan untuk melakukan aksi unjuk rasa (unras) di depan Kantor DPRD kota Batam. Senin, (19/9/2022).
Belum diketahui jumlah pasti Buruh yang unras hari ini, namun dari pantauan Bataminfo.co.id di Lokasi, diperkirakan Massa berjumlah 500 orang.
Massa yang terdiri dari Aliansi Buruh dan Mahasiswa ini dikabarkan akan melakukan aksi yang sama di tiga titik. Adapun beberapa poin sebagai tuntutan Demonstran sebagaimana yang diungkapkan oleh Salah satu Orator dalam unras hari ini.
“Buruh kota Batam menololak 3% BBM, UU Cipta Kerja Nomor 11, Tahun 2020, meminta Pemerintah khususnya Pusat agar mempertimbangkan domain upah yang telah diputuskan. Serta meminta Pemerintah menaikkan Upah Buruh untuk Tahun 2023 dari angka 10% hingga 15 %. Yang butuh kehidupan bukan hanya di Pusat saja, tapi juga di daerah. Jika menaikkan harga BBM tanpa melihat ke bawah akan menyusahkan rakyat,” ucapnya.
Sementara itu, Orator lain dari kalangan Mahasiswa menegaskan hal serupa. Mereka menilai, Pemerintah daerah dalam hal ini pihak DPRD kota Batam seolah menutup mata dan telinga untuk melihat dan mendengar jeritan rakyat. Mereka menilai, naiknya harga BBM bersubsidi ini seolah memperkaya para Pejabat Negara, namun membawa dampak buruk bagi rakyat menegah ke bawah.
“Masyarakat kota Batam merasa tertindas dengan naikknya harga BBM. Hari ini raykat turun ke jalan untuk membuktikan bahwa, rakyat sedang tertindas. Kami hari ini akan meminta kepada DPRD Batam untuk melihat hal ini. Tapi, nampaknya DPRD Batam seolah buta dan tuli, tidak mendengar dan tidak melihat bahwa rakyat sedang menjerit. Lalu, Kenapa Migas tak menjalankan prosedur? Naiknya BBM, jelas membuat rakyat Indonesia kesulitan. Mereka membuat Undang-undang, tapi mereka juga yang melanggarnya sendiri,” ucap Mahasiswa itu saat menyampaikan orasinya di depan Kantor DPRD kota Batam. (Non/BI)