Koordinator GPR Kepri Lingga, Medi Iskandar. Foto: dok pribadi

Bataminfo.co.id – Gerakan Pemuda Revolusioner (GPR) Kepulauan Riau kembali menyoroti hal-hal yang berkaitan dgn isu lingkungan di lingkup wilayah Kepulauan Riau. Kali ini, dalam memperingati Hari Lingkungan Hidup GPR soroti rencana aktivitas pertambangan timah laut di Kabupaten Lingga, tepatnya di Kecamatan Posek.

GPR Kepri melalui koordinator Kabupaten Lingga, Medi Iskandar mengatakan dalam peringatan hari lingkungan hidup di setiap tgl 5 juni ini, semestinya menjadi momentum untuk merefleksi diri agar mengambil peran dan menjaga lingkungan secara kolektif bersama-sama. Agar tidak hanya menjadi slogan-slogan semata yg di gaungkan dengan berbagai twibbon dan ucapan semata.

“Fakta nya di lapangan masih banyak aktivitas yg merusak lingkungan. Seperti Aktivitas tambang timah yg akan dilakukan di Kecamatan Posek, Kabupaten Lingga,” ujar Medi, Minggu (5/6/2022).

Sebagai pemuda sekaligus mahasiswa yg juga berasal dari Kabupaten Lingga, Medi sangat mengesalkan aktivitas yang jelas-jelas tak hanya merusak lingkungan hidup, tetapi mengganggu mata pencarian masyarakat yang dominan sebagai nelayan.

“Jadi apabila hal ini berjalan dan laut telah rusak maka mau kemana lagi harus mencari nafkah keluarga,” ucap Medi.

GPR, kata Medi, beberapa waktu lalu menelusuri bahwasanya kebanyakan masyarakat menolak atas hadir nya pertambangan tersebut, namun pihak perusahaan masih saja berkali-kali mendatangi Kecamatan Polsek.

“Jadi atas dasar penelusuran ini, kita berdiskusi bersama rekan-rekan dan maka kita sampaikan secara tegas akan membersamai gerakan yg di lakukan untuk menolak aktivitas pertambangan timah laut yg akan dilakukan di Kecamatan Posek,” tutupnya. (red)